Aplikasi GoAhok tidak akan berjalan nantinya tanpa peran 100 lady bikers yang bertugas sebagai penjemput dokumen. Apa sebenarnya alasan mereka mau meninggalkan keluarga untuk membantu mengumpulkan 1 juta KTP dukungan kepada Ahok-Heru jelang Pilgub DKI 2017 mendatang?
Berbagai alasan dikemukakan oleh para perempuan yang berasal dari seluruh penjuru Jakarta ini untuk mau membantu Teman Ahok. Ada yang ingin sekadar mengisi waktu luang, ada juga yang beralasan karena cinta Ahok dan ingin mantan bupati Belitung Timur itu kembali memimpin Jakarta pada periode berikutnya.
Alasan cinta Ahok diutarakan oleh perempuan 41 tahun asal Cengkareng, Jakarta Barat, bernama Tatat. Ia mengaku puas selama Ahok memimpin Jakarta pasca Jokowi menjadi presiden.
“Alasannya karena saya mau membuat Pak Ahok menjadi gubernur, supaya Jakarta lebih baik lagi, lebih terencana lagi. Saya kadung cinta,” ujar Tatat di lokasi peluncuran aplikasi GoAhok di Kedai Tempo, Jalan Utan Kayu, Jakarta Timur, Kamis (31/3/2016).
Tatat yang sekarang menjadi single parent ini mengaku anak-anaknya tidak keberatan dengan keputusannya ini. Ia tetap akan mengurus anak-anaknya sampai berangkat sekolah sebelum bertugas menjemput dokumen.
“Anak-anak sudah pada berangkat sekolah baru saya keluar. Jadi anak-anak nggak komplain apa-apa. Anak usia dari 16 tahun dan 10 tahun,” tutur Tatat.
Ia mengaku diajak bergabung oleh Partai Solidaritas Indonesia 2 hari lalu. Sejauh ini memang ia hanya bekerja serabutan setelah beberapa waktu lalu memutuskan berhenti dari tempat kerjanya.
Lady bikers lainnya bernama Iis, ibu rumah tangga asal Ciganjur, mengaku bergabung karena awalnya iseng dan hanya ingin mengisi waktu luang saja. “Awalnya sih saya iseng aja. Tapi kalau saya rasain, emang Pak Ahok itu beda. Pas dia jadi gubernur ngurus KTP dan lain-lain gitu jadi tidak lama,” kata Iis.