Menjadi Ketua Umum sebuah partai politik merupakan suatu jenis pekerjaan yang tidak bisa dilakoni sembarang orang. Tantangan yang ada di depan mata begitu berat dan membutuhkan kepiawaian komunikasi politik yang baik. Terlebih lagi, bagi seorang wanita yang berusia muda.
Tetapi, hal tersebut nampaknya tidak menjadi masalah bagi seorang Grace Natalie. Melalui Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang ia gawangi selama 3 tahun terakhir, ia mampu membuktikan diri bahwa wanita muda tidak dapat diremehkan dalam kancah perpolitikan nasional.
“Bahkan, di PSI, menurut data terakhir, kami sudah memiliki 32 persen wanita dalam struktur kepengurusan kami. Sehingga, di semua level kepengurusan, salah satu dari entah Ketua atau Sekretaris dan Bendahara adalah wanita” kata Grace ketika ditemui di Surabaya.
Wanita yang pernah berprofesi sebagai jurnalis tersebut menjelaskan bahwa, kondisi yang ada di PSI tersebut menunjukkan sesungguhnya ada ketertarikan yang besar dari para wanita pada dunia politik. “Hanya saja mungkin partai-partai yang lain tidak mau melihat fenomena tersebut,” tambahnya.
Terkait dengan kondisi dunia politik di Indonesia, Grace menganggap perlu perubahan yang dilakukan secara fundamentalis. Pasalnya, ada banyak transaksi-transaksi politik yang menurutnya saat ini justru dilakukan di ruang-ruang tertutup.
“Untuk itu, kami di PSI saat ini tengah berusaha melakukan praktik politik secara benar-benar transparan. Bahkan, seleksi Caleg yang ingin maju melalui PSI nanti akan kami siarkan live di media-media sosial. Nantinya, kami juga punya mimpi bahwa anggota DPR dari PSI bisa diberikan rating dari konstituen mereka,” tutup Grace. ifw
