Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengecam keras ditemukannya biskuit bantuan dari Kementerian Kesehatan yang sudah berjamur. Menurut PSI hal ini cermin rendahnya kendali mutu yang ada di Kementerian Kesehatan.
Juru Bicara PSI Nanang Priyo Utomo dalam keterangan tertulisnya mengingatkan agar Kemenkes tidak main-main dengan kualitas pangan bantuan dalam rangka mencegah stunting ini. Menurut Nanang temuan ini sangat fatal karena berasal dari institusi yang seharusnya paling bertanggung jawab dengan keamanan pangan.
“Ini ironis. Kemenkes itu harusnya jadi contoh buat yang lain. Kalau Kementerian Kesehatannya saja gagal mengontrol kualitas pagan bagaimana dengan yang lain?” ujar Nanang setengah bertanya.
Lebih lanjut Nanang mengungkapkan bahwa prosedur standar keamanan pangan terbukti tidak dijalankan. Menurut Nanang biskuit tersebut tidak mungkin sampai ke penerima bantuan jika SOP dijalankan sungguh-sungguh.
“Saya menduga ada pelanggaran SOP di petugasnya. Tidak mungkin bantuan lolos kalau SOP nya dijalankan beneran” ungkap Nanang.
Kedepan Nanang mengusulkan agar dilakukan investigasi terkait penerapan prosedur keamanan pangan. Disamping itu Kemenkes harus memastikan petugas yang menangani bantuan pangan tersebut telah memiliki sertifikat keamanan pangan.
“Ini menyangkut keselamatan anak. Salah sedikit bisa keracunan. Jangan permainkan nyawa anak bangsa demi proyek” ujar Nanang.
Sebelumnya ramai diberitakan adanya biskuit bantuan PMT dari Kemenkes yang berjamur. Menurut Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes, Maria Endang Sumiwi hal tersebut disebabkan pengadaan PMT tahun 2021 menggunakan e-catalogue.
Temuan biskuit berjamur pertama kali diterima Kemenkes dari Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Setelah laporan itu, Endang mengaku, langsung memeriksa kondisi setiap biskuit sesuai dengan batch masa kirimnya di gudang pengadaan dengan menggunakan alat