Aksi di Labuan Bajo, Kader PSI Desak Tuntaskan Kasus Korupsi

Mendorong penuntasan kasus-kasus korupsi menjadi bagian dari seruan para pengurus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) saat mereka menggelar unjuk rasa pada Senin, 26 Februari 2017.

Dalam aksi yang dimulai pukul 09.00 Wita itu dalam rangka syukur atas lolosnya partai mereka untuk ikut dalam pemilu tahun depan, mereka memulai konvoi dari Nggorang, menuju Marombok dan Kaper, hingga mengelilingi kota Labuan Bajo.

Sepanjang perjalanan, bergantian para kader berorasi dari atas truk.

Di belakang kendaraan, dipajang spanduk bertuliskan PSI siap mengakomodir warga Mabar yang ingin menjadi anggota DPRD Mabar periode 2019-2023.

“Hari ini kita menggelar konvoi bersama sebagai wujud kegembiraan atas lolosnya PSI menjadi peserta pemilu,” kata Ridwan, Ketua PSI Mabar.

Ladis Jeharum, salah satu pengurus mengatakan, acara syukur itu mereka manfaatkan juga untuk menyampaikan desakan kepada kepolisian dan kejaksaan agar mengusut sejumlah dugaan korupsi.

Saat menggelar orasi di depan Mapolres dan kantor Kejaksaan, ia mengatakan, sesuai komitmen PSI pusat yang menekankan upaya memberantas korupsi, mereka sebagai pengurus di tingkat kabupaten juga berkomitmen untuk mengawal proses pembangunan dan mendorong aparat memberantas korupsi.

Salah satu yang mendesak, kata Ladis, adalah kasus korupsi pengerjaan proyek jalan jalur Lando-Noa di Macang Pacar yang ditaksir merugikan negara sekitar Rp 1 Miliar.

Dua orang sudah masuk penjara karena kasus yang mulai diproses sejak 2015 ini, namun, ada dugaan bahwa Bupati Mabar Agustinus Ch Dula juga ikut terlibat.

“Mari kita perangi korupsi. Polres Mabar segera menyelesaikan dugaan korupsi yang menyeret Bupati Dulla. PSI siap mengkawal semua masalah yang terjadi di wilayah Mabar,” ujar Ladis.

Sementara itu, saat tiba di depan kantor bupati, ia menyerukan bahwa PSI siap bersama-sama pemerintah menyelesaikan persoalan-persoalan yang di Mabar.

Pertahankan Pantai Pede

Dari kantor bupati, mereka bergerak menuju Pantai Pede, tempat publik yang kini sedang dibangun hotel.

Saat tiba di pantai itu, Rafael Todowola, kader lain mengatakan, sejak awal kader PSI Mabar berkomitmen untuk memperjuangkan Pantai Pede menjadi ruang publik.

Ke depan, kata dia, mereka akan tetap bersama pemerintah mengambil kembali Pantai Pede, karena pantai ini adalah satu-satunya area yang mudah diakses oleh masyarakat untuk menikmati keindahan alam.

“Selain masyarakat Mabar, selama ini banyak juga wisatawan yang berkunjung menikmati pantai ini. Namun, pasca pembangunan hotel, masyarakat takut datang ke tempat ini dan susah mendaptakan ruang rekreasi,” katanya.

Senada dengan itu, Ridwan menambahkan, “sejak awal kita memilih Pantai Pede untk menggelar berbagai kegiatan.”

“PSI Mabar akan siap memperjuangkanya agar lahan ini tetap menjadi ruang publik,” katanya.

Dalam orasinya, Rafael juga menyinggung masalah sampah di Pantai Pede.

“Di sini banyak sampah organik dan non organik. Kami kader PSI akan bersama-sama mengangkut sampah,” katanya.

Dengan nada satir, ia juga menyebut sampah lain. “Selain sampah organik dan dan non-organik, ada juga sampah masyarakat, yakni para oknum di parlemen, juga di pemerintahan yang mengabaikan suara rakyat,” ujarnya.

Usai aksi, seluruh pengurus PSI melakukan aksi pungut sampah di pantai itu hingga siang hari. Ferdinand Ambo/ARL/Floresa

Sumber

Recommended Posts