Kira-kira apa motif mereka, ya?
Memasuki tahun politik 2019, sejumlah partai berburu kader-kader berprestasi untuk diterjunkan ke dalam pemilihan legislatif. Tak terkecuali bagi partai baru, Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Kali ini, PSI menjaring sejumlah Srikandi beken, seperti Niluh Djelantik, Susy Rizky, dan Milly Ratudian Purbasari sebagai bakal calon legislatif untuk Pemilu 2019, Rabu (7/2) ini.
Apa yang membuat para Srikandi ini berminat terjun ke politik, ya?
1. Ingin tepis stigma politisi itu korup
Niluh, desainer dan pengusaha sepatu wanita ternama asal Bali, mengatakan dirinya tertarik terjun ke dunia politik lantaran ingin turut terlibat dalam pengambilan keputusan yang bermanfaat bagi orang banyak.
Ia juga mengaku terjun ke politik untuk untuk menepis stigma negatif yang selama ini melekat terhadap para politisi.
“Politisi itu kotor, pemakan uang rakyat, dan lainnya, aku ingin menghapus stigma tersebut. Aku ingin membuktikan bahwa politisi bisa sangat berguna untuk masyarakat,” kata Niluh di kantor PSI, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Rabu (7/2).
2. Kembangkan pariwisata
Ketika Srikandi Perancang Sepatu Hingga Influencer Tertarik Politik
Berbeda dengan Niluh, pengusaha mebel terkenal Susy Rizky menyatakan dirinya ingin terjun ke politik lantaran ingin mengembangkan wisata Indonesia.
“Indonesia ini luas, banyak daerah pariwisata yang selama ini belum tereksplorasi seperti daerah Indonesia Timur. Saya ingin mengembangkan ini,” ucap Susy.
Tak hanya soal pariwisata, jika nanti Susy lolos ke Senayan, ia ingin mengembangkan pendidikan.
“Saya akan memperjuangkan agar anak-anak bisa melek teknologi dan itu masuk dalam kurikulum karena ini penting untuk mendorong anak-anak bisa kreatif, menciptakan peluang bisnis baru, dan membuat mereka mandiri sehingga tidak tergantung pada kesempatan kerja yang semakin sedikit,” jelasnya.
3. Influencer ingin masuk ke dalam sistem
Sementara itu, seorang influencer yang menjadi perempuan ketiga yang diboyong PSI terjun ke politik, Milly Ratudian Purbasari, beranggapan bahwa inilah saatnya untuk masuk ke dalam sistem.
“Saya sangat antikorupsi, antiintoleransi, PSI jelas mengemban misi itu. Saya juga melihat PSI membawa cara baru dalam berpolitik. Buat saya, ini bisa membawa perubahan di dunia perpolitikan Indonesia,” kata wanita yang juga arsitek ini.
“Bagi saya inilah saatnya terjun ke dalam politik, saya ingin berkontribusi untuk negeri memperbaiki pendidikan. Bukan hanya pendidikan formaI, tapi juga pendidikan keluarga. Dan juga bagaimana meningkatkan kualitas para guru,” lanjutnya.
4. Menanti Srikandi lain berani terjun ke politik
Menanggapi pendaftaran ketiga srikandi ini, Ketua Umum DPP PSI Grace Natalie mengaku sangat senang. Mantan jurnalis ini menantikan momen perempuan menyatakan diri terjun berpolitik.
“Di DPR sekarang, hanya ada sekitar 17 persen perempuan. Ini memprihatinkan. Mari para perempuan Indonesia, kita perbaiki bangsa ini dengan aktif di politik,” katanya.
Adapun pendaftaran bacaleg PSI gelombang kedua akan ditutup pada 28 Februari 2018. Pendaftar yang Iolos seleksi administratif selanjutnya akan menjalani tes wawancara dengan Tim Panelis lndependen.
Anggota panelis di antaranya mantan Ketua MK Mahfud MD, mantan komisioner KPK Bibit Samad Rianto, mantan Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, aktivis perempuan Natalia Soebagjo, dan sejumlah nama kredibel Iain.