Calon legislatif dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dr. Surya Tjandra melakukan pertemuan komunitas dengan sejumlah warga di Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Minggu (7/1) lalu. Dalam pertemuan tersebut, Surya banyak mendengar berbagai keluhan warga mengenai BPJS Kesehatan.
Yulikha, salah seorang warga, menceritakan pada Surya mengenai kesulitannya untuk mencari ruang di rumah sakit. “Saya peserta BPJS Kesehatan kelas III. Saat itu saya butuh untuk dirawat di RS, tapi RS selalu bilang penuh dan saya diminta mencari ruang di RS lain,” ucap Yulikha. Menurutnya, pengalaman ini bukan hanya dihadapi dirinya seorang. “Masyarakat sering kali mendapat alasan seperti ini. Apakah karena kami peserta BPJS sehingga RS enggan merawat kami?” tambahnya.
Seorang warga lain juga mengeluh karena penyakit yang ia derita tidak di-cover BPJS. “Saat didiagnosa kanker dan harus operasi karena ada benjolan di belakang leher, saya ditolak,” kata warga tersebut.
Pada kesempatan itu Surya menjelaskan mengenai langkah-langkah dan prosedur pelayanan BPJS. “Kalau sudah jadi peserta BPJS Kesehatan ada dua konsekuensi terkait pelayanannya, pertama tidak boleh ditolak, kedua tidak perlu bayar apa pun lagi. Karena undang-undang sudah menjaminnya.”
Namun demikian, Surya tidak menampik bahwa di lapangan masih banyak terjadi potensi-potensi pelaksanaan yang tidak tepat. “Warga yang seharusnya dapat merasakan faedah BPJS dengan maksimal, menjadi lebih sering terhambat,” tutur Surya. “Selama semua syarat terpenuhi, warga harus berani berdebat dengan rumah sakit.”
Surya merupakan aktivis yang memperjuangkan pelaksanaan jaminan sosial di Indonesia. Ia juga menjadi Koordinator Tim Pembela Rakyat untuk Jaminan Sosial (KAJS) yang mengawal pengesahan UU No. 24 Tahun 2011 mengenai BPJS.
Warga antusias menyambut kedatangan Surya dan menyatakan dukungannya terhadap langkah Surya maju ke DPR RI mewakili Dapil Malang Raya. Di akhir acara, Surya diajak untuk makan tumpeng bersama-sama.