Kenakalan remaja lewat kriminalitas geng motor di Kota Depok saat ini sudah cukup memprihatinkan.
Bahkan beberapa waktu lalu, warga Depok digemparkan dengan aksi geng motor Jembatan Mampang yang melakukan penjarahan di toko pakaian Fernando Store di Sukmajaya.
Beberapa pihak berdebat atas kesigapan kepolisian dan hukuman untuk para pelaku yang terdiri dari remaja dan dewasa.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Depok, Ferry Batara mengatakan selain penindakan atau pemberian hukuman, yang harus difokuskan juga adalah pada bagian hulunya yakni pencegahan.
“Pencegahan atas kenakalan dan kriminalitas geng motor, mesti jadi hal serius dan harus fokus dalam menanganinya,” kata Ferry, Kamis (4/1/2018).
Menurutnya para stakeholder mulai dari orang tua, guru, tokoh masyarakat dan tokoh agama serta Pemkot Depok dan penegak hukum harus bekerjasama melakukan pencegahan.
Jika tidak peristiwa aksi vandalis oleh geng motor akan terus berulang.
“Pencegahan dapat dilakukan dengan memfasilitasi hobi dari kaum remaja dan dewasa di Depok. Selain itu menyediakan lapangan pekerjaan, untuk membantu perekonomian mereka,” kata Ferry.
Pencegahan ini katanya tidak bisa tidak harus mendapat dukungan penuh oleh Pemkot Depok. “Ini sebagai pembuktian bahwasannya jargon Depok Kota Layak Anak dan kota bersahabat dengan pemuda, benar adanya,” kata dia.
PSI Depok sendiri menurut Ferry sudah mendeklarasikan Warnet Solidaritas, beberapa waktu lalu yang tujuannya adalah untuk mencegah penyebaran geng motor dan paham radikal yang menyasar kaum muda di Depok.
“Warnet solidaritas itu sesuai dengan karkaternya PSI yang merupakan partainya kaum milenial dan anti intoleransi,” kata Ferry.(bum)