Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang dinyatakan lolos verifikasi administrasi, disambut suka cita. PSI Kota Malang misalnya, menggelar syukuran pada Minggu (17/12/2017).
Tasyakuran dihadiri pengurus kader, simpatisan dan calon legislatif( Caleg) yang bakal maju pada pemilu legislatif(Pileg) 2019, mendatang. Salah satu kader PSI, Dr. Surya Tjandra merupakan calon legislatif PSI untuk Daerah Pemilihan Malang Raya.
Tasyakuran di kediaman Ketua PSI Kota Malang M. Faried, di Kelurahan Lowokwaru, Kecamatan Dinoyo, Kota Malang dihadiri tokoh masyarakat, pemuda, ibu-ibu, dan simpatisan.
Surya Tjandra dalam sambutannya menyatakan, keinginan PSI untuk menjadi partai yang benar-benar hadir untuk masyarakat.
Karena itu, kalau pada Pileg 2019, dia terpilih dan duduk di DPR RI, dana aspirasi yang ada di DPR bisa sangat bermanfaat jika diimplementasikan secara tepat kepada masyarakat.
“Dana tersebut milik rakyat. Keinginan saya, dana tersebut bisa digunakan untuk melakukan pendidikan kepada masyarakat serta menjalankan program jaminan kesehatan bagi masyarakat,” ujarnya.
Surya Tjandra selama ini dikenal sebagai pengacara aktif yang banyak mengawal isu-isu penting masyarakat seperti perburuhan dan jaminan sosial.
Pada 2011, Surya dikenal kiprahnya sebagai Koordinator Tim Pembela Rakyat untuk Jaminan Sosial dari Komite Aksi Jaminan Sosial (KAJS), yang mengawal pengesahan UU No. 24 tahun 2011, tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial(BPJS).
Pada kesempat ini, Surya mendorong agar rumah sakit menyediakan fasilitas tanpa kelas. “Karena dalam BPJS semua orang seharusnya ditangani sama. Hal yang harus diperjuangkan adalah tax based, yaitu kepesertaan berdasarkan pajak,” paparnya.
Sementara Ketua PSI Kota Malang M. Faried menambahkan, PSI siap berjuang bersama masyarakat mewujudkan Indonesia yang bebas korupsi, toleran, dan penuh keterbukaan.
“Setelah bekerja keras selama setahun mencari dan merekrut anggota, PSI Malang Raya akhirnya dinyatakan lolos verifikasi administrasi. Kini PSI siap seratus persen mengikuti tahapan verifikasi faktual,” pungkasnya. (hud/dur)