Berantas Terorisme, PSI Minta Anak Muda Proaktif

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengimbau masyarakat dan pemerintah agar lebih waspada menghadapi ancaman terorisme. Masyarakat, terutama generasi muda agar berperan aktif dengan melaporkan kepada pihak berwajib jika mengetahui gerak-gerik adanya sekelompok teroris dilingkungan sekitarnya. Tujuannya, untuk menekan adanya potensi terorisme di Indonesia.

“Masyarakat harus saling menghargai dan mengenal perbedaan, serta tidak termakan propaganda-propaganda terorisme. Hal tersebut merupakan akar dari terorisme,” kata Sekertaris Jenderal PSI Raja Juli Antoni, kemarin.

Dia menambahkan, bahaya terhadap ancaman terorisme juga menjadi salah satu hal yang diperhatikan oleh PSI. PSI selalu memberikan pemahaman kepada generasi muda di Indonesia agar tidak mudah tergiur oleh ajakan kelompok terorisme.

“Kami akan membantu pemerintah menekan adanya terorisme di tanah air, dengan memberikan pemahaman kepada anak muda,” ungkapnya.

PSI pun mendukung Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror untuk mencegah dan memberantas segala macam bentuk terorisme di Indonesia. Pasalnya, terorisme sangat berbahaya dan bisa memecah belah persatuan bangsa Indonesia. Tentu saja memberantas dengan cara profesional dengan memperhatikan hak asasi manusia.

“Bukan berarti selama ini tidak sesuai dengam HAM. Kinerja selama ini sudah baik dan sangat diperlukan untuk membabat habis teroris,” ungkapnya.

PSI mengutuk tindakan terorisme yang terjadi di Masjid Ar-Raudlah, Sinai, Mesir pekan lalu yang menewaskan ratusan korban sipil, khusususnya perempuan dan anak-anak.

“Ini tindakan biadab dan pembantaian. Kami berbela sungkawan untuk keluarga korban,” ujarnya.

Menurut catatan sejarah, terorisme di Mesir merupakan serangan paling mematikan dan terbesar dengan banyaknya korban yang jatuh. Serangan itu juga bisa disebut menyerang komunitas Islam moderat dan damai, karena Masjid Ar-Raudlah menjadi pusat tarekat sufi Ahlus Sunnah Wal Jamaah Al-Jaririyah di Sinai, Mesir, yang menyebarkan Islam yang ramah, damai dan toleran yang menjadi jantung karakter Islam. hen

Sumber Koran Rakyat Merdeka, 28 November 2017

Recommended Posts