![](https://cdns.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2017/11/05/905619/670x335/psi-uji-190-orang-bakal-caleg-tim-juri-ada-mahfud-md-hingga-mari-elka.jpg)
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyelenggarakan uji calon legislatif yang diusung dalam pemilu legislatif (Pileg) tahun 2019 mendatang. Proses seleksi itu dilakukan oleh beberapa juri di luar anggota PSI di antaranya, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD.
“Ada 50 orang yang akan di-interview. Yang juri sudah ada kecuali yang kemarin Pak Mahfud MD dengan Mas Zainal dari Pukat UGM. Jadi ada Mari Elka Pangestu ada Pak Hamdi Muluk, tambah Pak Ibu Heni Supolo kemudian Djayadi Hanan,” kata Sekjen PSI, Raja Juli Antoni di Kantor DPP PSI, Jalan KH Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, (5/11).
Dalam tahap pertama ini, PSI akan menyeleksi peserta bakal calon anggota legislatif sebanyak kurang lebih 190 orang. Peserta itu berasal dari berbagai kalangan.
“Yang menarik dari proses ini adalah yang datang pada mendaftar itu orang tidak kita sangka-sangka misalkan direktur sebuah bank swasta, ada orang hari ini jauh-jauh dari Abu Dhabi datang mendaftar saya lupa di batch mana. Kemarin ada HRD dari perusahaan mining (tambang) besar,” ujarnya.
Nantinya para peserta seleksi akan dipilih sepenuhnya oleh para juri. PSI sendiri hanya mengurus hal administrasi tentang bakal caleg itu saja.
“Hampir semua keputusan di mereka. Justru kami administratif saja. Semuanya di mereka. Jadi mereka ngasih nilai,” ungkapnya.
Dunia politik, kata pria yang akrab disapa Toni itu, rawan dengan korupsi. Tetapi Toni menuturkan, para bakal caleg PSI, juga sudah mengetahui segala risiko terjun di dunia politik.
“Apa yang saya maksud awam adalah mereka tahu bahwa masuk politik itu memiliki risiko terjebak korupsi mereka paham banyak pertemuan-pertemuan gelap setelah kamar di politik mereka paham itu,” ucapnya. [bal]