Aktivis Nahdlatul Ulama, Guntur Romli, resmi terjun ke politik dan mendaftar sebagai bakal caleg lewat Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Guntur mengaku ingin melanjutkan perjuangan presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau biasa disapa Gus Dur.
“Alasannya seperti apa yang pernah disampaikan Gus Dur. Di mana politik merupakan pekerjaan yang sangat mulia untuk memperjuangkan banyak orang,” kata Guntur kepada wartawan di kantor PSI, Jl KH Wahid Hasyim, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (12/9/2017).
Bagi Guntur, Gus Dur telah memberikan banyak definisi dan pengamalan politik. Sebab, menurutnya, tujuan berpolitik adalah memberikan kepastian dan memperjuangkan orang banyak.
“Gus Dur memberikan definisi politik berdasarkan pengamalan kaidah dalam fikih Islam bahwa hal ini memiliki tanggung jawab. Selama ini kita mengenal politik dengan intrik kekuasaan, namun sejatinya tujuannya untuk memberikan kepastian bagi orang banyak untuk mengembalikan khitahnya memperjuangkan rakyat,” jelas Guntur.
Diakuinya, alasan memilih PSI sebagai kendaraan politik adalah memiliki kesamaan visi dan misi dalam melawan intoleransi dan korupsi.
“Tertarik karena PSI sudah dihuni oleh orang-orang yang memiliki integritas dan militansi yang ingin berjuang di politik serta memulainya dari nol. Ketika visi dan misinya PSI, yakni lawan intoleransi serta korupsi, itu sejalan dengan apa yang ada di pikiran saya,” tuturnya. (adf/jbr)