PSI: Pengganti Dedi Jangan Sekadar Melanjutkan

Purwakarta- Melalui Pilkada 2018 mendatang, pengganti Dedi Mulyadi sebagai Bupati Purwakarta ditentukan. Lalu siapa penggantinya? Siapapun itu, harus memiliki gagasan serta visi kuat akan Purwakarta kedepan.

“Apa program yang ditawarkan? Membangun Purwakarta kedepan itu, tak hanya ‘sekadar melanjutkan’ atau malah hanya mengandalkan popularitas dan jual tampang,” ujar Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Purwakarta, Agus Sanusi, Sabtu (9/9).

Kini, sejumlah bakal calon termasuk dari partai politik sudah melakukan komunikasi bahkan sebagian bakal calon tampil ke publik menyatakan diri untuk maju dalam Pilkada Purwakarta. Beberapa nama sudah muncul dan ramai dibicarakan seperti Padil Karsoma, Dadan Koswara, Neng Supartini, Zaenal Arifin, Rustandie, Acep Maman dan lainnya. Dengan hadirnya sejumlah nama tersebut, tentu muncul juga berbagai harapan dari masyarakat Purwakarta akan hadirnya ‘pelayan’ masyarakat.

“Hampir 10 tahun, kita dipimpin oleh Kang Dedi Mulyadi, terlepas dari kontroversi yang muncul pada pemerintahan beliau, faktanya ada banyak perubahan di Kabupaten Purwakarta,” tuturnya, saat ditemui di Sekretariat PSI, Jalan Baru, Kelurahan Nagri Kaler.

Menurutnya, Bupati Dedi termasuk pemimpin yang visioner dan berani mengambil resiko. Jangan sampai pada periode berikutnya justru terjadi anti klimaks.

“Jangan sampai penggantinya nanti, malah orang yang hanya cari aman, populis, sekadar melanjutkan, tanpa upaya-upaya kreatif untuk menciptakan inovasi yang berbanding lurus dengan peningkatan kesejahteraan warga Purwakarta,” katanya.

Sejatinya, lanjut Agus, Pilkada harus jadi ajang kontestasi gagasan untuk Purwakarta ke depan. Baik itu dari segi wawasan, kecerdasan, kepemimpinan, pemahaman kultural, termasuk sisi agama para calon sebaiknya sudah mumpuni.

“Jangan ada yang bermental aji mumpung karena populer, punya modal, ada syahwat besar kemudian nekat maju tanpa punya arah. Disini partai politik juga mesti selektif dalam memilih kader-kader terbaiknya untuk maju. Saya percaya para senior sudah cukup berpengalaman dalam hal ini,” tambahnya.

Menutup, Agus mengatakan, jika bicara masyarakat sebagai pemilih. Ia mendorong masyarakat bisa lebih rasional dalam memilih dalam artian menyeleksi betul para calon tidak hanya berdasarkan figuritas. Lebih dari itu program serta visi dan misinya juga harus jelas.

“Istilahnya, jangan gajebo. Nah disini, teman-teman media punya peranan penting dalam menyampaikan hal-hal tersebut pada masyarakat. Agar masyarakat, tidak meuli ucing na karung,” tandasnya. [bon]

Sumber

Recommended Posts