Datuk Karni, begitulah pengamat komunikasi dan penggagas Republik Mimpi, Effendi Gazali memanggil Karni Ilyas, Presiden Indonesian Lawyer Club (ILC). Datuk Karni pernah salah menyebut nama Tsamara. Barangkali karena sudah cukup gaek, Datuk Karni menyebut Tsamara dengan sebutan Asmara, “Keseleo lidahnya”. Kalau tidak percaya, dan ingin tahu siapa itu Tsamara, coba perhatikan video ini.
Gara-gara Datuk Karni keseleo lidahnya, tiba-tiba dalam benak saya langsung melintas pertanyaan, apakah ada hubungan atau persamaan makna antara kata Tsamara dan Asmara? Jika penelusuran yang saya temui pada Datuk Google ini betul-betul tepat dan tidak hoax, Tsamara itu dalam Bahasa Arab artinya buah hati.
Sedangkan kata Asmara pada Kamus Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga Departemen Pendidikan Nasional terbitan Balai Pustaka, makna asmara adalah perasaan senang kepada lain jenis (kelamin); (rasa) cinta: hatinya gundah karena dilanda asmara.
Ternyata, cukup kuat ikatan kata Tsamara dan kata Asmara. Tsamara itu buah hati. Buah hati itu namanya cinta. Asmara itu artinya rasa cinta. Begitu indah nama Tsamara, dan keseleo lidah Datuk Karni maknanya luar biasa. Sepertinya Datuk Karni sengaja. Bisa saja.
Namun, kita simpan dulu tentang Datuk Karni. Khusus Datuk Karni dalam tulisan selanjutnya akan dibahas; dibahas suara seraknya, gaya bicaranya, kutipan-kutipan yang dikutip setiap sesi ILC, dan lain sebagainya.
Tsamara Amany, disebut-sebut sebagai ikon politik milenial. Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini makin dikenal karena keberanian politiknya “melawan” Fahri Hamzah di Twitter dan debat terbuka, sayangnya saat itu Fahri tidak jadi datang. Tsamara juga pernah menulis tentang sesat pikir Fahri Hamzah.
Artinya, secara logik politik saya, bukan karena Fahri Hamzah-nya Tsamara makin dikenal, tapi karena keberanian politik Tsamara. Di era milenial ini dialektika politik Indonesia memang sudah antah-berantah. Politisi lama gayanya mentang-mentang, katanya segudang pengalaman, lagaknya kayak paling benar saja. Padahal kebenaran politik itu bisa berada di mana saja dan bisa ada sama siapa saja; lama atau baru, tua atau muda.
Karena itu, harapan untuk Tsamara, semoga sesuai dengan namanya, menjadi buah hati politik Indonesia. Serta cintanya kepada rakyat Indonesia nyata adanya. Semoga dengan keberanian, keyakinan, intelektualitas, dan gerakan kebajikan politiknya, Tsamara meraih cita-citanya. Tsamara Amany, dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta. Insya Allah. Amin ya Allah.
Sumber: GEOTIMES