Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mendukung ambang batas pengajuan calon Presiden (presidential threshold) sebesar 0% dari Rancangan Undang-Undang Pemilu. Pasalnya, hal itu sesuai dengan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 14/PUU-XI/2013 yang menyatakan bahwa pada Pemilu 2019, pemilihan legislatif (pileg) dan pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres) dilaksanakan serentak.
“Kita setuju banget (PT 0%), itu pilihan logis dan rasional sebagaimana konsekuensi pilpres dan pileg dilaksanakan serentak,” ucap Ketua Umum PSI Grace Natalie saat berbincang dengan Okezone, Minggu (7/5/2017).
Konstelasi politik di parlemen menunjukkan bahwa mayoritas fraksi menghendaki tidak adanya ambang batas pengajuan calon presiden pada Pemilu 2019 mendatang. Tujuh fraksi di DPR mendukung presidential threshold 0%. Sementara hanya tiga fraksi yang menolak dan bersikeras PT tetap 20%. Tiga fraksi itu yakni PDI-P, Nasdem dan Golkar.
Grace menambahkan, wacana ambang batas pengajuan calon presiden yang dipatok dengan angka tinggi tidak merepresentasikan aspirasi masyarakat. “Konsekuensinya kalau ada parpol yang tidak memenuhi PT (angka tinggi) maka suara rakyat terbuang sia-sia, banyak aspirasi yang terbuang percuma,” kata dia.
“Mekanisme saluran aspirasi yang konstitusional salah satunya melalui parpol. Lalu ketika saluran aspirasi itu diputus melalui PT yang tinggi, dikhwatirkan masyarakat akan mengalihkan saluran aspirasi kepada yang lainnya (yang inkonstitus
http://m.okezone.com/read/2017/05/07/337/1685297/psi-presidential-threshold-0-pilihan-logis
