Jakarta diguyur hujan sejak Selasa (28/1) pagi dan menyebabkan banjir di beberapa titik. Anggota Komisi D DPRD Fraksi PSI, Bun Joi Phiau, meminta Pemprov DKI untuk segera mengeringkan daerah yang terdampak. Di mana, genangan air mencapai setinggi lutut.
“Hal ini sangat mengkhawatirkan karena membahayakan dan menghambat aktivitas banyak orang,” kata Bun Joi, Rabu (29/1).
Ia mengatakan, sumber daya-sumber daya yang tersedia harus dikerahkan untuk mengeringkan wilayah-wilayah yang terdampak banjir, terutama kawasan padat penduduk di beberapa tempat.
“Alat-alat pemompa air harus digunakan semaksimal mungkin untuk menyedot air, sehingga banjir cepat mereda di tempat-tempat yang kini masih terendam,” lanjutnya.
Bun menyoroti libur panjang Imlek yang harusnya dirayakan oleh semua kalangan, tetapi hal itu dibuat pelik karena banjir yang melanda beberapa kawasan di Jakarta.
“Seharusnya, hari ini jadi hari perayaan Imlek yang membahagiakan semua orang. Akan tetapi, banjir yang merendam banyak tempat membuat suasana muram,” ungkapnya.
Ia juga khawatir terhadap kondisi di bendungan-bendungan luar kota, seperti Bendungan Katulampa yang menahan laju air dari daerah lain.
“Kami juga mendapatkan berita kalau Bendungan Katulampa sedang di titik kritis. Debit air yang tertahan nyaris melebihi kapasitas bendungannya,” katanya.
Pemprov Jakarta, kata ia, harus meningkatkan kewaspadaan di daerah-daerah yang rawan terkena banjir.
Menurut Bun, ini juga menjadi kesempatan bagi Pemprov DKI Jakarta untuk memperkuat kembali infrastruktur pengendali banjir di kemudian hari.
“Kejadian kali ini cukup parah. Infrastruktur-infrastruktur seperti bendungan, kanal-kanal, dan pompa air harus diperkuat dan diperbanyak lagi,” tutupnya.