JAKARTA – Partai-partai baru mempunyai peluang besar untuk bersaing dengan partai yang sudah bercokol saat ini. Pasalnya, mereka mengusung demokrasi modern dan lepas dari bayang-bayang figur.
Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Boni Hargens mengatakan, semua partai baru yang muncul saat ini seperti Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mempunyai peluang yang sama dengan partai yang sudah eksis dalam Pemilu 2019. Asalkan, partai baru tersebut memberikan harapan kepada masyarakat yang selama ini tidak diperoleh dari partai lama.
“Proses kesadaran politik masyarakat semakin meningkat, tapi justru partai-partai lama belum berubah,” ujar Boni saat dihubungi, Minggu (23/10/2016).
Boni menyarankan, partai baru untuk mengambil ruang kosong yang selama ini diabaikan partai lama sehingga bisa memberikan keyakinan kepada publik bahwa demokrasi yang benar adalah seperti yang diterapkan partai-partai baru.
Untuk itu, Boni mengatakan, jualan partai baru adalah visi dan misi yang mereka usung, mereka harus keluar dari pemikiran partai konvensional yang berbasis patronase dan figur ketua partai. “Partai baru bisa diterima masyarakat asal bisa menjadi partai modern yang berbasis nilai,” kata dia.
Boni melihat, PSI sebagai partai baru mempunyai perbedaan dengan partai yang ada karena mayoritas digawangi anak-anak muda. Kemunculan partai ini, kata dia hampir mirip dengan Partai Nasdem pada pemilu 2014 lalu yang mengusung visi dan misi perubahan. “Sepanjang konsisten dengan nilai yang dibangun,maka PSI akan sangat diperhitungkan,” kata dia.
Ke depan, Boni meminta, partai modern untuk bisa beradaptasi dengan media sosial. Sebab, saat ini demokrasi sering kali hadir di media tersebut. “Partai baru harus mempu mendominasi interaksi sosial di dunia maya agar bisa menarik minat pemilih menengah baru,” saran dia.
Sebab, kata Boni, masyarakat menengah baru saat ini telah menjadi penentu berjalannya demokrasi. Melalui media sosial, setiap orang bebas berbicara tanpa ada pihak lain yang melarang maupung mengontrol. “Jadi kontrol media sosial jutri berada di masing masing individu,” kata dia.
Walhasil, Boni memprediksi partai-partai baru seperti PSI berpeluang lolos dalam Parliamentary Threshold (PT) atau ambang batas parlemen karena saat ini kemajuan masyarakat sipil sangat baik dan pengetahuan politik mereka terus berkembang dari waktu ke waktu.