Presiden Joko Widodo dan pimpinan DPR akhirnya menyepakati penundaan proses revisi UU KPK. Hal ini tentu tidak lepas dari berbagai bentuk penolakan masyarakat terhadap revisi UU KPK, termasuk yang dilakukan lewat aksi ‘Superhero Aja #TolakRevisiUUKPK’.
Pada kesempatan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) di kawasan Bundaran Hotel Indonesia kemarin, sejumlah tokoh antikorupsi menggelar aksi damai menolak revisi UU KPK.
Mereka menggunakan kostum superhero, seperti Batman, Superman, Power Rangers, Zoro, dan Ironman sambil membawa poster dengan berbagai tulisan antara lain ‘Superhero Aja Tolak Revisi UU KPK’, ‘Presiden Harus Tolak Revisi UU KPK’, dan ‘Jangan Lemahkan KPK’.
Salah seorang aktivis tersebut adalah Raja Juli Antoni. “Aksi diorganisasi atas nama Koalisi Masyarakat Sipil Anti-Korupsi. Elemen lain ikut berpartisipasi saja,” kicau Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini lewat akun Twitter-nya @AntoniRaja (Senin, 22/2).
Toni sendiri mengenakan kostum batman. “Dengan senang hati saya pakai kostum warna hitam yang ternyata adalah batman,” ungkapnya dengan menyertakan emoticon senyum.
Menurutnya, aksi yang diinisiasi oleh aktivis ICW Emerson Yuntho tersebut sangat keren. Terbukti berhasil menarik perhatian warga dan media. “Aksi dimulai juru foto dan kamera. Masyarakat yg lagi menikmati CFD juga banyak yg minta foto bareng. Enak juga jadi superhero,” ucapnya.
Setelah itu barulah mereka sibuk diwawancarai wartawan. “Beberapa ngotot minta wawancara Batman. Batman bersedia dengan syarat topeng gak boleh dibuka. Penyamaran gak boleh terungkap,” ungkapnya.
Selain menjadi pemberitaan, hari ini foto-foto aksi ‘Superhero Aja #TolakRevisiUUKPK’ menghiasi berbagai koran. Bahkan tidak sedikit masuk dalam halaman utama.
Dia bersyukur berbagai penolakan yang dilakukan masyarakat termasuk mereka kemarin, sedikit membuahkan hasil. Karena Presiden menunda proses revisi UU KPK setelah bertemu DPR di Istana. “Artinya aksi superhero serta rangkaian aksi lain mempengaruhi kebijakan publik,” tandasnya.