Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie mengatakan bahwa partainya sangat pro dengan pemberantasan korupsi.
Tak seperti partai politik lain yang saat ini ada di DPR, Grace menegaskan bahwa PSI mendukung segala kinerja yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
“Bila kelak PSI dipercaya mengemban amanah, PSI tak akan terlibat persekongkolan jahat melemahkan KPK,” kata Grace saat membuka Kopi Darat Nasional PSI, di Jakarta, Senin (16/11/2015).
Belum lama ini, sejumlah fraksi di DPR mengusulkan revisi terhadap Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2002 tentang KPK.
Dalam draft usulan itu, menurut Grace, terdapat pasal yang dianggap bisa melemahkan bahkan membunuh KPK. Misalnya usia KPK yang dibatasi hanya 12 tahun sejak UU diundangkan.
Setelah menimbulkan protes, akhirnya rencana revisi UU itu ditunda
“KPK harus diperkuat, bersama penguatan di kepolisian dan kejaksaan tentunya,” ucap Grace.
Selain menekankan pada pemberantasan korupsi, Grace dalam pidatonya juga menekankan pada toleransi antarumat beragama.
Dia berjanji PSI sebagai partai baru tidak akan pernah melarang siapapun untuk menjalankan ibadah sesuai keyakinannya masing-masing.
“Jika diberi amanah, PSI tak akan menerbitkan Perda Injil atau (Perda) Syariah. Tak akan ada kepala daerah dari PSI yang membatasi kebebasan beribadah siapa pun mereka,” ucap mantan presenter televisi ini.
Dalam acara Kopdarnas yang digelar untuk memperingati satu tahun berdirinya PSI ini, hadir sekitar 1000 kader dari 34 Provinsi di Indonesia.
PSI juga mengundang pembicara seperti Bupati Batang penerima Bung Hatta Anti Corruption Award Yoyok Riyo Sudibyo dan Budayawan Goenawan Mohamad.
Selain itu, hadir juga pengusaha dan anggota Dewan Pertimbangan Presiden Rusdi Kirana, Penggagas Kampung Grafis Magelang Elin Najar Arifin, dan aktivis Indonesia Corruption Watch Adnan Topan Husodo.