Lewat Kopdarnas, PSI Rajut Solidaritas Anak Muda

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) melakukan konsolidasi internal dengan menggelar ajang Kopi Darat Nasional (Kopdarnas).

Kegiatan tersebut disambut antusias para kader PSI yang memenuhi Assembly Hall, Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Senin (16/11/2015).

Kader PSI yang didominasi kaum muda, kompak mengenakan pakaian serba merah.

Demi memompa semangat seluruh kader, sembilan pemimpin DPP PSI tampil di atas panggung. Mereka adalah, Ketua Umum PSI Grace Natali, Sekjen Raja Juli Antoni, Bendahara Umum Suci Mayang Sari dan seluruh jajaran Ketua DPP yaitu, Isyana Bagoes Oka, Nova Rini, Satia Wiguna, Sumardy dan Danik Eka R.

Dalam sambutannya, Grace Natalie mengatakan, acara Kopdarnas merupakan momen untuk memberikan semangat dalam merajut solidaritas dan menjadi bukti untuk memberikan solusi atas kegelisahan anak muda.

“Bro dan Sis berkumpul di sini karena optimisme untuk mengubah menjadi Indonesia lebih baik,” kata Grace.

Sementara, Raja Juli Antoni menjelaskan latar belakang berdirinya PSI karena alasan rasional. “Pilihan kita berpartai adalah atas dasar sesuatu yang rasional dan bukan yang lain,” kata Toni.

Toni menuturkan, dibentuknya PSI dengan keyakinan bahwa demokrasi dan keberadaan partai politik adalah institusi paling berpengaruh di Indonesia pasca Suharto turun.

“Dengan demokrasi semua orang setara, bahkan sosok tukang Kayu seperti Jokowi bisa menjadi presiden, sesuatu yang tidak mungkin ada dalam sistem kerajaan atau khalifah,” kata dia.

Tetapi kehadiran PSI, lanjut dia, juga merupakan kritik terhadap partai-partai yang ada saat ini yang mengidap gejala gerontokrasi, sentralistik dan perilaku koruptif. Untuk itu, PSI bertekad akan maju pada Pemilu 2019 untuk menjadikan kekuasaan yang pro-rakyat.

“Kader-kader PSI yang nanti di DPR dan DPRD harus mewujudkan APBN dan APBD untuk kesejahteraan rakyat,” harap dia.

Tak lupa, Toni juga menyampaikan walaupun tidak mempunyai media massa, seperti partai-partai lain, namun partai ini sudah mendapat perhatian sendiri dan sejumlah media massa nasional.

 

Recommended Posts