PSI Menilai Asap Pembakaran Hutan adalah Bencana Nasional

Dewan Pimpinan Pusat Partai Solidaritas Indonesia (DPP PSI) menilai asap bukan lagi bencana lokal.

“Asap bahkan bukan lagi berskala nasional tapi sudah menjadi bencana regional karena telah menutup udara negara tetangga, termasuk Singapura dan Malaysia,” kata Ketua Umum DPP PSI Grace Natalie dalam keterangannya di Jakarta, Senin (5/10/2015).

Menurut NASA bencana kabut asap yang sekarang terjadi berpotensi menjadi bencana asap yang terburuk dalam sejarah.

Berdasarkan prediksi BMKG akibat El Nino yang menguat akan berpengaruh terhadap bencana asap yang akan terus menghantui masyarakat sampai dengan bukan November bila tidak ada penangan serius.

“Sebagai representasi kaum muda PSI merasa penting memberi pehatian khusus pada bencana asap ini,” kata Grace.

Dikatakan merujuk kepada pernyataan BNPT memang korban meninggal secara literal belum sampai angka 500 orang sebagai standar sebuah bencana dikategorikan sebagai bencana nasional.

Kriteria normatif ini sulit dipertahankan mengingat potensi penyakit jangka panjang yang akan diderita oleh sekitar 20 juta rakyat yang menghirup kira-kira 660 persen dari batas indeks toleransi polusi udara.

“Belum lagi kerugian ekonomi akibat bandara, kantor dan pasar yang ditutup. Anak-anak tidak dapat bersekolah dan kehilangan hak mereka untuk berinteraksi dan bermain di luar rumah,” imbuh Grace.

Untuk itu PSI menyampaikan sikap sebagai berikut:

1. Mengingat buruknya dampak pemcermaran udara bagi rakyat, terutama bagi bayi dan anak, pemerintah pusat mesti segera menetapkan tragedi asap di Sumatera dan Kalimantan sebagai bencana nasional. Segala upaya termasuk penggunaaan dana publik perlu dialokasikan secara maksimal untuk memadamkan sumber api sesegera dan seefektif mungkin. Indonesia tidak perlu merasa malu meminta bantuan dari negara-negara sahabat demi menyelamatkan kesehatan jutaan rakyat Indonesia dan warga di kawasan. Sementara itu penggunaan dana publik secara maksimal mesti diawasi penggunaannya.

2. Persoalan asap merupakan kejadian yang terut berulang bukan karena siklus musim, tapi karena keserakahan dan kelemahan penegakan hukum di Indonesia. Oleh karena itu pemerintahan Jokowi-JK harus membuktikan komitmen dan janji kampanyenya dalam memenuhi rasa keadilan publik. Baik itu keadilan hukum maupun keadilan ekologi dengan menindak tegas tanpa pandang bulu para aktor yang terlibat, perusahaan lokal, nasional maupun internasional agar memenuhi rasa keadilan dan menimbulkan efek jera pada masa yang akan datang.

Grace mengatakan PSI mengajak kepada seluruh anak muda Indonesia, untuk mengawasi, mencegah dan berperan aktif menjaga lingkungan kita.

“Kita harus bersama melawan tragedi asap ini, agar tidak menjadi siklus kebodohan kita di masa-masa mendatang,” kata Grace.

 

Recommended Posts