Belakangan ini gairah anak-anak muda untuk mencintai kuliner Indonesia meningkat pesat.
Lihat saja, media sosial tak pernah sepi dari hasil ritual memfoto makanan sebelum disantap. Apalagi saat menikmati hidangan-hidangan yang “aneh”, yang jarang dijumpai di daerah asalnya, ritual generasi muda modern perkotaan itu makin seru saja. Komunitas yang menamakan dirinya Aku Cinta Masakan Indonesia (ACMI) tampaknya menangkap gejala tersebut.
“Kami sering mengadakan kegiatan seperti potluck bersama anak-anak muda,” tutur Santhi Serad, penggagas komunitas ACMI, saat menghadiri acara Kafe Solidaritas yang digelar Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Pondok Indah Mall Jakarta, Jumat (26/6/2015).
Tanpa memandang apakah pandai memasak atau tidak, mereka secara rutin berkumpul, dengan dasar yang sederhana: sama-sama mencintai kuliner Indonesia.
“Kuliner kita sangat beragam, dari Sabang sampai Merauke, masing-masing daerah punya keunikan sendiri-sendiri. Tapi apakah orang Jawa tahu apa saja masakan Toraja, belum tentu. Di ACMI kami memperkenalkan culinary sharing, kegiatan komunitas untuk memperkenalkan bahan-bahan asli masakan dari berbagai daerah di Indonesia,” lanjut Santhi menjelaskan.
Tidak cukup hanya di tingkat domestik, ACMI yang juga didirikan bersama chef William Wongso, aktif mempromosikan citarasa kuliner Indonesia ke tingkat internasional.
“Masakan-masakan kita biasanya tidak dikemas dengan baik, tampilannya tidak menarik,” ungkap Santhi menceritakan mengapa kuliner Indonesia kurang dikenal masyarakat dunia.
Bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata, ACMI melakukan kegiatan culinary diplomacy, alias diplomasi masakan.
Atas dasar keragaman pangan di Nusantara, itu pula mengapa Santhi menyayangkan tidak berjalannya program diversifikasi pangan. “Orang yang biasa makan sagu, ketela atau umbi-umbian dipaksa oleh keadaan untuk makan beras,” kata Santhi.
Padahal Indonesia kaya dengan sumber karbohidrat, bukan hanya beras. Malam itu Santhi tak sendiri, bersamanya hadir berbagai komunitas pecinta kuliner. Turut meramaikan acara antara lain pegiat komunitas Indonesia Berkebun Sigit Kusumawijaya dan komunitas pelestari ikan hiu Save Shark Indonesia yang digawangi Riyanni Djangkaru.