Menanggapi kabar tewasnya seorang mahasiswa Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara, bernama Randi (22 tahun), dengan luka tembak di bagian dada, usai demonstrasi mahasiswa yang ricuh pada hari ini (26/9), Dewan Pimpinan Pusat Partai Solidaritas Indonesia menyatakan hal-hal sebagai berikut:
1. Menyesalkan dan menyampaikan duka mendalam atas tewasnya Randi, dan PSI menilainya sebagai bentuk kesalahan prosedur pihak kepolisian di dalam menangani demonstrasi mahasiswa di Kendari, Sulawesi Tenggara.
2. Meminta pihak kepolisian untuk segera membentuk tim pencari fakta yang terdiri dari pihak kepolisian, Komnas HAM, dan pemerintah untuk mengusut dugaan pelanggaran prosedur penanganan demonstrasi oleh Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara dan Polrestabes Kota Kendari
3. Mendorong untuk segera ditangkapnya pelaku penembakan dan meminta pertanggungjawaban Komando dari Kapolda Sulawesi Tenggara dan Kapolrestabes Kota Kendari atas insiden itu, untuk siapa pun yang bersalah segera diadili melalui proses hukum yang terbuka.
4. Meminta Kepala Kepolisian RI untuk memerintahkan aparatnya untuk tetap mengendepankan “code of conduct” penanganan demonstrasi sipil yang marak belakangan ini.
5. PSI mendorong semua pihak untuk dapat menahan diri dan mengedepankan pendekatan dialogis untuk mengatasi tantangan ini bersama-sama.
Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerja samanya kami ucapkan terima kasih.
Jakarta, 26 September 2019
Dewan Pimpinan Pusat
Partai Solidaritas Indonesia
Surya Tjandra
Juru Bicara Bidang Hukum