Langka sosok seperti Brigjen Pol (Purn), Drs. Awang Anwarudin, M.H. Pernah 32 tahun mengabdi di Kepolisian RI, tidak membuat dirinya merasa cukup untuk berperan aktif demi masyarakat. Kini ia terjun ke politik menjadi caleg DPR RI Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dapil Jabar XI (Garut dan Tasikmalaya).
“Selama 32 tahun mengabdi di Polri, saya ikut memonitor dan mengamati situasi politik tanah air. Sedikit-banyak saya tahu persis perilaku para elite parpol di DPR yang memperkaya diri sendiri melalui korupsi, sementara kinerjanya di bidang legislasi, pengawasan dan anggaran buruk. Inilah yang membulatkan tekad saya untuk terjun ke politik,” ujar peraih Penghargaan Tanda Kehormatan Satya Lancana Wira Karya dalam acara perkenalan di DPP PSI, Selasa 14 Agustus 2018.
Ironisnya, kata Awang, masyarakat hanya bisa menonton. “Bagaimana masyarakat bisa sejahtera? Bagaimana negara ini bisa maju kalau kelakuan anggota dewannya tidak bermoral?” ujar lulusan Akademi Kepolisian Angkatan 1982 ini
Sementara itu, ia memilih PSI sebagai kendaraan politik karena melihat warna yang berbeda dengan partai politik lain.
“Bagi saya PSI punya warna yang berbeda dari parpol lain. Partai ini memiliki pengurus anak muda yang muda, cerdas, berani, idealis dan konsisten. Saya percaya PSI akan menjadi motor perubahan wajah politik Indonesia, khususnya di parlemen,” ungkap mantan Wakapolda Jateng ini.
Ketua Umum PSI, Grace Natalie, mengaku gembira dengan bergabungnya Awang ke PSI. “Pengalaman panjang di kepolisian akan membekalinya sebagai anggota parlemen kelak. Sementara, tekadnya untuk memperbaiki DPR, sangat sejalan dengan semangat PSI sebagai partai,” kata Grace.
Grace melanjutkan, parlemen kita sudah sangat mendesak untuk dibenahi. PSI hadir untuk membuat perubahan di sana.
“Dengan bergabungnya Bro Awang, kami mendapat suntikan energi baru. Senioritas dan jam terbang beliau akan membantu kami untuk melangkah dengan cermat dan berhati-hati,” pungkas Grace.
Dukungan atas langkah Awang datang dari mantan Kapolri, Jenderal Pol (Purn) Badrodin Haiti. “Saya mengenal Pak Awang sudah sejak sama-sama di taruna, sejak 1978. Pendidikan dan tugas pernah sama-sama. Sebagai atasannya dulu, saya tahu sikap dia seperti apa. Dalam komunikasi, beliau cukup supel, memiliki jaringan yang luas. Jadi, beliau punya modal sosial yang cukup untuk masuk ke dalam dunia politik,” kata Badrodin di DPP PSI.
Badrodin menambahkan, “Saya sempat bertanya: apakah nanti kalau di legislatif gak ikut sistem di sana? Dia jawab bahwa dirinya punya idealisme dan akan membawa perubahan. Untuk itu, saya mendukung komitmen beliau untuk terjun ke politik berjuang bersama PSI.”