Anggap Penting Pendidikan Politik Bagi Pemilih, Sekjen PSI: Tugas Parpol Mengajarkan Rasionalitas

Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Raja Juli Antoni memberikan tanggapannya terkait partai politik dalam kemenangan.

Tanggapan tersebut disampaikan Raja Juli melalui Twitter-nya, @AntoniRaja, Sabtu (30/6/2018). Menurut Raja Juli, bagi partai politik (parpol) kemenangan politik itu penting, namun, jauh yang lebih penting adalah pendidikan politiknya bagi para pemilih. Raja Juli juga memberikan tagar pilkada (pemilihan kepala daerah) pada setiap tweetnya.

“Bagi parpol kemenangan politik itu penting. Tapi jauh lebih penting sebenarnya adalah pendidikan politik bagi para pemilih.” tulis Raja Juli.

Raja Juli mengatakan bahwa dalam politik menang maupun kalah adalah hal yang biasa. Kaitannya dengan pilkada adalah Gubernur/ Bupati/ Walikota hanya menjadi ‘pelayan’ mereka untuk lima tahun saja.

“Ajarkan kepada mereka menang kalah dalam politik itu biasa saja. Gubernur/Bupati/Walikota hanya pilih “pelayan” mereka untuk 5 tahun saja,” tweet Raja Juli.

Ia menambahkan, jika para pemimpin yang telah dipilih tidak benar, maka pecat mereka lima tahun lagi, serta ajukan program dan kandidat yang lebih baik.

“Kalau para pemimpin itu gak benar, pecat mereka 5 tahun lagi dengan ajukan program dan kandidat lebih baik,” tambah Sekjen PSI itu.

Sementara itu, tugas parpol mengajarkan rasionalitas kepada para pemilih. Raja Juli mengajak parpol untuk berhenti mengaduk-aduk emosi para pemilih untuk menyalahkan lembaga survei maupun penyelenggara pemilu.

Serta Parpol juga harus mengajarkan kepada pada pemilih untuk melihat dan membaca hasil survei dan quick count. Menurut Raja Juli, dengan parpol yang dewasa dan mendewasakan pemilih, demokrasi menjadi tambah dewasa pula.

Raja Juli menutup dengan mengatakan perbedaan politik penting, tapi tidak perlu menjadi petarung yang berlarut-larut bahkan setelah pesta demokrasi usai.

“Tugas parpol mengajarkan rasionalitas kepada para pemilih. Berhenti aduk-aduk emosi mereka menyalahkan lembaga survei atau penyelenggara pemilu.

Ajarkan kepada para pemilih melihat dan membaca hasil survey dan quick count. Lembaga mana yang selalu salah dan yang sering ngaco. Tidak sulit melakukannya asal mau.

Dengan parpol yang dewasa dan mendewasakan pemilih, demokrasi kita tambah dewasa pula. Perbedaan politik penting tapi tidak perlu menjadi pertarungan yang berlarut-larut setelah “pesta demokrasi” usai,” tungkas Raja Juli Antoni. (Tribunwow/Tiffany Marantika)

Sumber

Recommended Posts