PSI Soroti Pendidikan Anak WNI di Malaysia

Petinggi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) melakukan pertemuan dengan Duta Besar RI untuk Malaysia, Rusdi Kirana. Mereka membahas perlindungan dan pendidikan WNI di Malaysia.

“Anak-anak Indonesia, terutama yang lahir dari pasangan orang tua yang tidak memiliki dokumen lengkap terperangkap dalam ketidakjelasan masa depan. Terutama karena mereka tidak memiliki akses pendidikan,” kata Ketua Umum PSI Grace Natalie, Selasa, 26 Juni 2018

Menurut Grace, besok dan lusa rombongan PSI akan bertemu Menteri Pendidikan Malaysia. PSI juga berencana menemui Menteri Besar Selangor. “Masalah ini akan kami sampaikan secara diplomatik kepada mereka. Semoga ada hasilnya,” kata Grace.

Dalam kunjungan ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur, Grace didampingi Sekjen PSI, Raja Juli Antoni.

Duta Besar Rusdi Kirana mengatakan telah melakukan terobosan membangun community learning center Indonesia di Malaysia untuk anak-anak WNI yang lahir di Malaysia.

“Kami membangun sekolah-sekolah Indonesia untuk anak-anak WNI di sini. Karena saya lihat masa depan anak-anak ini perlu diberikan dua akses,” kata Rusdi.

Rusdi menjelaskan, akases itu adalah perlindungan politik dengan memberikan surat seperti akta lahir hingga paspor. Kedua, memberikan akses pendidikan. “Sekolah ini gratis, kami datangkan guru-gurunya dari Indonesia. Hingga kini ada 53 sekolah yang kami bangun,” ujar Rusdi.

Pertemuan juga dihadiri Yusron Ambari dan Agung Cahaya Sumirat (Konsuler Kedubes RI di KL), Tsamara Amany Alatas (Ketua DPP PSI), Dini Purwono (Jubir PSI), M. Guntur Romli (Jubir PSI) Dara A. Kesuma Nasution (Public Relations PSI). (FZN)

Sumber

Recommended Posts