Kondisi SMPN 1 Cabangbungin, Kabupaten Bekasi, sangat memprihatinkan. Dari 21 ruang kelas, 9 di antaranya tak bisa digunakan lagi, 2 ruang kelas bahkan sudah ambruk rata dengan tanah. 1 lab IPA juga sudah tak bisa digunakan.
Direktur Propaganda dan Advokasi Kebijakan Publik DPP PSI, Furqan AMC, menyambangi sekolah tersebut dan berbincang dengan kepala sekolah dan pengurus Komite Sekolah. Ia didampingi Ketua DPD PSI Kabupaten Bekasi, Muhammad Syahril dan kader-kader PSI lain.
“Kalau sekolah yang relatif dekat dari Jakarta saja rusak parah begini, bagaimana kondisi banyak sekolah di pelosok Tanah Air?” kata Furqan dalam keterangan tertulis, Selasa 18 Januari 2021.
Dari 12 ruang kelas yang masih difungsikan, 5 di antaranya darurat, tetap digunakan karena keterbatasan ruang kelas.
Ketua Komite Sekolah SMPN 1 Cabungbungin, H. Rukmin, menyatakan pihaknya berharap perbaikan segera dilakukan.
“Sebab terus-terang saja kami kekurangan ruang belajar. Dengan jumlah siswa hampir 800, kalau pembelajaran tatap muka 100%, jelas kami sangat-sangat kekurangan,” kata Rukmin.
Furqan menambahkan, “Tidak mungkin kita biarkan siswa belajar dalam suasana yang begitu memprihatinkan ini. Karena itu kami berharap tidak ada tawar-menawar, jangan ditunda-tunda, segera tolong perbaiki SMPN 1 Cabangbungin.”
Ia berharap tidak hanya SMPN 1 Cabangbungin tentunya yang diperbaiki.
“Momentum ini seharusnya menjadi awalan yang baik dan serius untuk memperhatikan kondisi sekolah di seluruh Indonesia,” lanjut Furqan.
Dalam catatan PSI, ada 1 juta ruang kelas yang rusak di seluruh Indonesia. Berangkat dari data ini, PSI menggagas Gerakan Solidaritas Bela Sekolah.
“PSI akan mendorong perbaikan sekolah-sekolah rusak tersebut. Semua siswa berhak memperoleh ruang belajar yang aman dan nyaman,” kata Furqan.