Tsamara Amany: Antara Soekarno, Jokowi, dan Ahok

Coba singkirkan dulu pemikiran tentang parasnya yang rupawan dengan senyumannya yang menawan, sebab perempuan ini tak sedang menapaki tangga selebritas.

Bedahlah benaknya, kuliti aktivitas kesehariannya, maka terjawablah mengapa ia sampai menjadi salah satu Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Bidang Eksternal Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Dialah Tsamara Amany Alatas. Ia wujud dari generasi milenial – yang akrab dengan komunikasi, media, dan teknologi digital—yang kini mewarnai dinamika panggung politik negeri ini.

Belum tercemar politik negatif, ia masuk dunia politik dengan semangat antikorupsi dan intoleransi. Tsamara berpandangan bahwa korupsi adalah penyakit yang menggerogoti bangsa dan negara.

Karena itu ia melawannya dan mendukung Gerakan Masyarakat Perangi Korupsi (GMPK). Ia juga yang menjadi co-founder gerakan Perempuan Politik yang diinisiasi sejak April 2016.

Semua yang dilakukannya itu dengan langkah kaki yang ringan. Sebab pundaknya tak terbebani latar belakang keluarga yang bercitra negatif di mata publik.

Ayahnya, Muhammad Abdurachman Alatas yang seorang pengusaha itu, tak memiliki riwayat sengkarut benang kusut yang merugikan publik. Ibunya, Nabila Zain Ba’abud, telaten mendidik putrinya dari sisi seorang perempuan.

Kendati serba berkecukupan pasangan suami istri, Muhammad-Nabila, tak memanjakan putrinya. Mereka membentuknya agar menjadi perempuan mandiri, pekerja keras, dan rendah hati. Sebab karakter seperti itu dianggap pas untuk Jakarta dengan kompetisi kehidupan yang ketat.

Mereka memulai menempanya dengan menantang Tsamara apakah berani jualan pecel lele atau tidak?

Singkat cerita, Tsamara sukses berdagang pecel lele. Tapi ia tak mengambil keuntungannya, malah memberikannya pada para pekerja di restorannya.

“Saya berfikir, keuntungan untuk mereka saja sebab telah bekerja dari pagi sampai malam,” ujar Tsamara.

Muhammad memaklumi sikap putrinya yang menyimpang dari logika bisnis itu.

Kagumi Soekarno, Idolakan Jokowi

Lahir di Jakarta pada 24 Juni 1996. Menghabiskan masa kecilnya hingga masuk ke dunia politik, ia tetap berada di Jakarta. Tak heran jika ia sangat memahami seluk beluk Jakarta.

Didikan ayahnya yang tanpa manja-manja, membuat Tsamara harus rajin belajar. Tak heran jika ia gemar membaca. Sehingga di dalam kamarnya banyak buku berserakan.

Salah satu karya yang menancap dalam benaknya berjudul “Di Bawah Bendera Revolusi”.

Ya, itu adalah buku berisi butiran – butiran pemikiran Proklamator Ir Soekarno. Di sinilah ia mulai mengenal dunia politik. Ia kagum terkesima dengan pemikiran politik Presiden RI yang pertama itu.

Seokarno, menurut Tsamara, semakin sempurna karena memiliki Wakil Presiden M. Hatta. “Soekarno pemilik gagasan, Hatta melaksanakan administrasi kenegaraan,” katanya.

Tsamara makin jatuh hati pada politik tatkala muncul sosok Joko Widodo berkibar di negeri ini. Bahkan bisa Jokowi terpilih menjadi Presieden RI tahun 2014.,Dari kemunculan Jokowi, Tsamara menjadi yakin negeri berpeluang untuk bersih dan maju.

Ia sudah mengagumi Jokowi sejak menjabat sebagai Walikota Solo, kemudian menjadi Gubernur DKI Jakarta. Apalagi ketika itu, Jokowi memiliki pasangan yang dianggapnya hebat, yaitu Basuki Tjahaya Purnama yang akrab disapa Ahok.

Terinspirasi Ahok

Titik penting langkah Tsamara adalah ketika ia diterima menjadi mahasiswi magang untuk staf gubernur di Balai Kota DKI. Apalagi sosok Gubernur DKI Jakarta waktu itu memang ia kagumi, yaitu Ahok yang menggantikan Jokowi yang terpilih menjadi Presiden RI.

Selamat empat bulan magang, Tsamara mendapat pembelajaran banyak hal, selain politik juga pelayanan publik. Ahok menugaskannya untuk mengawasi para pelayan masyarakat mulai dari tingkat kelurahan.

Memang ada juga pejabat kelurahan yang meradang, sebab Tsamara membuat laporan sejujurnya. Belakangan para pejabat di kantor gubernur memberi pemahaman kepada para lurah, bahwa Tsamara memang ditugaskan mengawasi kinerja para pelayan masyarakat agar tidak menyimpang sehingga bisa berujung pemecatan.

Selain itu, Tsamara juga ditugaskan untuk ikut merumuskan proses perizinan usaha dari yang sebelumnya 60 hari menjadi 40 hari.

Rupanya, bersentuhan dengan birokrasi dibawah kepemimpinan Ahok, membuat, Tsamara semakin menemukan jati dirinya. “Saya merasa ada kontribusi yang lebih konkret banget ke masyarakat. Masyarakat merasakan apa yang saya lakukan itu jadi ada manfaat buat mereka,” kata Tsamara.

Akhirnya, Ahok menjadi sosok yang menginspirasinya untuk masuk ke dunia politik. “Selama saya kerja empat bulan itu, saya melihat kinerja dia, saya terinspirasi dengan itu,” kata dia.

Ia pun meminta masukan Ahok mengenai keinginannya masuk ke dunia politik praktis. “Saya ketika terjun ke politik meminta nasihat beliau ya, karena memang beliau sosok yang menginspirasi saya. Dia (Ahok) mengajari saya banyak hal tentang pemerintahan,” kata Tsamara.

Setelah itulah, Tsamara total masuk politik. Kini, ia pun masuk salah satu calon legislatif dari PSI untuk daerah pemilihan (dapil) DKI 2 yang meliputi Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan. Ketua Umum PSI Grace Natalie mengatakan, “melalui PSI kita akan mengguncang politik Indonesia!”

Mereka Respek pada Tsamara

Keputusan Tsamara terjun ke dunia politik mendapat sambutan positif. Bahkan pada Rabu 26 April 2017, beberapa jam terlihat tagar #TsamaraGabungPSI menjadi percakapan utama atau trending topic nomor satu nasional.

Ahok yang saat itu menjabat Gubernur DKI Jakarta melalui rekaman video menyampaikan selamat kepada Tsamara: “Kamu telah melakukan perlawanan, semoga banyak anak muda mengikuti jejak terjun ke politik, melayani pasti diberkati, sekalipun difitnah”.

Kalangan selebritis juga menyambut menyambut hangat keputusan politik Tsamara. “Congrats & good luck buat @TsamaraDKI. Be a beacon of hope!,” cuit sutradara beken Ernest Prakasa yang mengirimkan video selamat melalui akun sosial media.

Musisi dan konduktor terkenal Addie MS mengirim tweet:“Selamat ya Tsamara. Dunia politik Indonesia memerlukan orang muda cerdas dan berintegritas seperti kamu”.

Begitu juga aktris dan musisi Titi Rajo Bintang mencuit: “Semoga Tsamara membuat politik lebih bergejolak, tapi kece, stay humble, buat Indonesia lebih maju lagi”.

Anak muda yang menuntut perubahan banyak, tapi yang mau melakukan perubahan jarang, apalagi yang mencoba dari dalam, tweet rapper J Flo. “Gua respek¸ gua berharap one day Tsamara jadi gubernur perempuan pertama, all the best for you, you got it, good luck,” kata J Flo.

Tak kurang, host senior selevel senior Wimar Witoelar pun menyediakan acaranya untuk Tsamara – tokoh milenial ini – dalam acara bertajuk “Understanding Millennials”.

Nah, ketika bersua Presiden Jokowi, Tsamara bilang begini: “Sebagai sosok yang begitu saya hormati, saya minta didoakan oleh Pak Presiden. Oh ya, Pak Presiden juga sempat nanya. “Katanya mau ngevlog sama @Kaesang?” Wah usulan menarik ini, Pak.” []

Sumber

Recommended Posts