Juru Bicara Dewan Pimpinan Pusat Partai Solidaritas Indonesia (DPP PSI), Furqan AMC mengingatkan semua pihak agar jangan ada lagi semangat mau merestorasi Indonesia ke masa Orde Baru.
“Orde Baru sudah kita delet bersama-sama saat reformasi, jangan ada lagi yang mau restorasi Indonesia ke masa orde baru,” tegas Furqan AMC.
Furqan menjelaskan, banyaknya pelanggaran HAM yang terjadi pada masa Orde Baru dari awal berdirinya hingga ujung masanya sudah cukup menjadi bukti nyata bagi kita semua akan kelamnya masa otoritarianisme tersebut.
“Jadi kalau ada saat ini orang yang bilang enak zaman orde baru, itu jelas salah kaprah. Apalagi kalau mau restorasi Indonesia ke masa Orde Baru,” ungkap Furqan.
Furqan mengingatkan bahwa semangat restorasi itu regresif dan deviatif. Khas kesadaran yang menyimpang dalam sejarah perkembangan bangsa-bangsa pasca otoritarianisme di seluruh dunia.
“Langkah Pak Jokowi mengumumkan adanya 12 peristiwa pelanggaran HAM di masa lalu sudah tepat. Negara harus menarik garis tegas akan masa lalu yang kelam, guna menatap masa depan yang gilang gemilang” tegas Furqan AMC yang juga eksponen aktivis 98 ini.
Berikut kedua belas pelanggaran HAM pada masa lalu yang diumumkan Presiden Jokowi,
- Peristiwa 1965-1966
- Peristiwa Penembakan Misterius 1982-1985
- Peristiwa Talangsari, Lampung 1989
- Peristiwa Rumoh Geudong dan Pos Sattis, Aceh 1989
- Peristiwa Penghilangan Orang Secara Paksa 1997-1998
- Peristiwa Kerusuhan Mei 1998
- Peristiwa Trisakti dan Semanggi I – II 1998-1999
- Peristiwa Pembunuhan Dukun Santet 1998-1999
- Peristiwa Simpang KKA, Aceh 1999
- Peristiwa Wasior, Papua 2001-2002
- Peristiwa Wamena, Papua 2003
- Peristiwa Jambo Keupok, Aceh 2003.
Presiden menaruh simpati dan empati yang mendalam kepada para korban dan keluarga korban. Pemerintah akan berusaha untuk memulihkan hak-hak para korban secara adil dan bijaksana tanpa menegasikan penyelesaian yudisial.
