Presiden Minta Harga Tes PCR Diturunkan, PSI: Kami Apresiasi dan Pejabat Terkait Harus Memastikannya

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengapresiasi Presiden Joko Widodo yang meminta agar harga tes polymerase chain reaction (PCR) diturunkan ke Rp 450 ribu-550 ribu. Penurunan harga ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah warga yang dites.

“Tes sangat penting di situasi seperti sekarang. Jangan karena harga terlalu tinggi, pelaksanaan tes menjadi terhambat. Permintaan Pak Jokowi sangat tepat dan PSI mengapresiasi. Satu catatan penting, pejabat terkait, termasuk pemerintah daerah, harus memastikan permintaan ini menjadi kenyataan. Visi harus dengan eksekusi,” kata Juru Bicara DPP PSI, dr Christian Widodo, dalam keterangan tertulis, Minggu 15 Agustus 2021.

Menurut Christian, pada kondisi pandemi Covid-19, semua pihak harus pintar mengukur diri. Pihak penyedia tes, misalnya, jangan mengambil keuntungan berlebihan. Harus mengingat kondisi rakyat yang sedang sulit.

“Kalau harga tes PCR bisa diturunkan, jumlah orang yang dites akan semakin meningkat sehingga kita bisa cepat melakukan penanganan untuk mereka yang positif, baik isolasi mandiri atau terpusat, termasuk pemberian obat dan vitamin. Kemudian, kita juga dapat banyak melakukan tracing,”kata Christian,

Menurut Christian, seharusnya harga tes bisa ditekan karena pemerintah telah menerapkan kebijakan tidak memungut biaya impor alat kebutuhan penanganan pandemi, termasuk tes PCR.

Presiden Jokowi meminta agar harga tes PCR diturunkan ke kisaran Rp 450 ribu-550 ribu. Penurunan harga ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah orang yang dites.

“Saya sudah berbicara dengan Menteri Kesehatan mengenai hal ini, saya minta agar biaya tes PCR berada di kisaran antara Rp 450 ribu sampai Rp 550 ribu,” kata Jokowi melalui kanal YouTube Setpres, Minggu (15/8/2021).

Recommended Posts