Mengapa Parpol Baru, Mengapa PSI?

Oleh: Mohamad Guntur Romli

(1) PSI adalah Parpol baru, bersih, muda, tidak terkontaminasi politik gaya lama, yang terkait korupsi, mahar politik, ikatan keluarga, geng-gengan. Ini bukan isapan jempol, paling tidak ada 2 cara yang dilakukan PSI untuk mewujudkan prinsip-prinsip tadi.

  • a) Pengurus PSI tidak boleh pernah menjabat parpol-parpol sebelumnya, dan usia maksimal 45 tahun.
  • b) Untuk PSI menerapkan meritokrasi, keterbukaan dan independensi. Bacaleg PSI diuji secara terbuka oleh tim Independen. Keputusan lulusnya Bacaleg di tangan tim penguji independen.

2) PSI punya kader-kader yang militan, terbukti satu-satunya parpol baru yang lolos verifikasi Kemenkumhan, kalau parpol-parpol baru yang lain melalui proses “beli” dan “akuisisi” parpol-parpol lama. Kini, PSI telah merampungkan perbaikan untuk verifikasi KPU, insya Allah lolos!

(3) PSI adalah parpol indonesia, pro kebhinnekaan, semua golongan, agama, suku ada di PSI, saya sebagai santri ikut falsafah para kyai NU dulu yang mendirikan Republik Indonesia yang bukan negara agama, yang tujuannya untuk menampung kebhinnekaan, keragaman, dan perbedaan di Nusantara, yang muara akhirnya adalah persatuan Indonesia, karena tidak ada persatuan Indonesia tanpa menerima, merawat dan mengakui perbedaan dan kebhinnekaan itu.

Republik Indonesia adalah “negara bangsa” bukan “negara agama”, dan bagi saya PSI adalah “parpol bangsa Indonesia” bukan “parpol suatu agama” meski kader-kadernya pemeluk agama yang taat dan religius, kader-kader PSI tidak memimpikan dominasi suatu agama tertentu di Republik ini.

Yang boleh dominan di Republik ini adalah kedaulatan rakyat Indonesia, kesejahteraan warga negara Indonesia dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Sungguh tepat bila ada yang mengatakan bahwa PSI–sebagai parpol–adalah miniatur Indonesia yang bisa merangkul dan merawat keberagaman dan kebhinnekaan di Indonesia.

Mohamad Guntur Romli

Bacaleg Partai Solidaritas Indonesia

Sumber

Recommended Posts