Legislator PSI Usulkan Hugelkultur untuk Mengolah Sampah Perantingan di Surabaya

Legislator PSI mengusulkan metode hugelkultur untuk mengolah sampah hasil perantingan pohon di jalan-jalan protokol Kota Surabaya, Jawa Timur.

“Hugelbed ini sederhana dan bisa diterapkan pada program padat karya pertanian/perkebunan dari Pemerintah Kota Surabaya,” kata Anggota Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Kota Surabaya William Wirakusuma di Surabaya.

Hugelbed adalah salah satu teknik pertanian permaculture dimana sampah perantingan ditumpuk dan ditanam dengan tanah membentuk sebuah gundukan tanah kemudian di gundukan tersebut ditanami berbagai tanaman.

Teknik ini sudah digunakan di Jerman dan Eropa sejak ratusan tahun yang lalu, dengan teknik ini juga kebutuhan untuk pengairan akan berkurang karena sampah perantingan dapat menyimpan kelembaban tanah.

“Jadi ini pas dan cocok diterapkan di Surabaya, sampah perantingan di Surabaya banyak dan Pemkot juga punya program padat karya pertanian dan perkebunan,” kata William.

William mengatakan, selama ini sampah perantingan di Surabaya diolah menjadi kompos dan bahan bakar pembangkit listrik, sedangkan batang pohon besar diolah menjadi mebel.

Namun, lanjut dia, dengan hugelkultur maka batang pohon, ranting dan daun tidak perlu dipisahkan lagi, bisa langsung ditanam membentuk hugelbed atau gundukan dan di atasnya bisa langsung ditanami.

Menurut William, dengan hugelbed tersebut, maka sayuran atau buah yang dihasilkan adalah sayur dan buah organik. Teknik ini adalah teknik bercocok tanam organik dan juga menghemat pengairan karena hugelbed bisa menjaga kelembaban tanah.

Jika dilihat data tahun lalu, lanjut dia, pada Oktober 2021 ada 3.531 pohon yang dilakukan perantingan, dan 3.801 pohon pada November 2021.

“Bayangkan berapa banyak potensi dari sampah perantingan itu. Teknik Hugelbed ini banyak digunakan di Jerman,” kata anggota dewan alumni dari Jerman ini.

Legislator PSI ini mengatakan, dengan teknik ini, maka Dinas Lingkungan Hidup (DLH)  tidak perlu lagi melakukan pemisahan antara batang pohon besar, ranting dan daun.

“Ini dapat menghemat waktu juga, sehingga tidak ada penumpukan sampah perantingan di jalan-jalan karena menunggu pengangkutan seperti yang terjadi selama ini,” ujar dia.

 

Sumber: https://jatim.antaranews.com/berita/621777/legislator-usulkan-hugelkultur-untuk-mengolah-sampah-perantingan-di-surabaya

Recommended Posts