Konflik Rusia – Ukraina Memuncak, PSI Minta Pemerintah Segera Evakuasi WNI

Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Isyana Bagoes Oka, meminta pemerintah Indonesia segera mengvakuasi WNI dari Ukraina. Hal itu menyusul terjadinya sejumlah ledakan di Ibu Kota Ukraina, Kiev dan di Kota Kharkiv tak lama usai Presiden Rusia, Vladimir Putin, memerintahkan operasi militer khusus ke wilayah Donbas.

“Mengingat eskalasi konflik Rusia dan Ukraina yang semakin meningkat, demi pertimbangan kemanusiaan, kami meminta pemerintah RI untuk segera mengevakuasi saudara-saudara kita yang masih berada di wilayah Ukraina,” kata Isyana, dalam keterangan tertulis, Kamis 24 Februari 2022.

Isyana menambahkan, dalam situasi peperangan, siapa pun bisa menjadi korban. Karena itu, potensi ancaman terburuk yakni jatuhnya korban dari WNI harus dihindari sedini mungkin.

“Kita tidak bisa lagi menunda-nunda pemulangan WNI, situasi semakin genting, tidak ada yang bisa menjamin keselamatan saudara-saudara kita di sana. KBRI di Kiev harus proaktif memulangkan para WNI,” ujar mantan wartawan Istana Kepresidenan itu.

Terkait konflik itu sendiri, senada dengan Presiden Jokowi, PSI menyatakan semua pihak yang terlibat harus menahan diri dan berkontribusi pada perdamaian.

Dari data Kementerian Luar Negeri yang dirilis pekan lalu, setidaknya 138 WNI masih berada di Ukraina saat ini.

Rentetan ledakan di dua kota terbesar di Ukraina itu terjadi setelah Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengakui kemerdekaan dua wilayah di Ukraina Timur, Donetsk , dan Luhansk.

Selain itu, ledakan juga terdengar di Provinsi Belgorod, Rusia, yang berbatasan dengan Ukraina.

Recommended Posts