Menghayati Kembali Wejangan Sis Yenny
Sekolah Kader Solidaritas Indonesia kali ini memberikan pendekatan yang lebih mendalam dan terasa sangat spesial. Sekolah Kader Solidaritas Indonesia yang kali ini melibatkan Bacaleg di samping kader dan para pengurus, tercatat setidaknya melibatkan 2.367 peserta.
Dalam sekolah kader yang terlaksana sekitar Februari dan Maret, patut menjadi sejarah tersendiri bagi kami PSI dan saya pribadi. Sebab, pembicara dalam kesempatan kali ini adalah tokoh besar inspirator sekaligus Calon Wakil Presiden hasil Rembuk Rakyat bersama PSI. Ya, beliau adalah Zannuba Ariffah Chafsoh, M.P.A. atau kerap disapa Yenny Wahid.
Turut sertanya Sis Yenny sebagai pembicara kali ini menjadi pelengkap, setelah sebelumnya suami beliau Dhohir Farisi atau Gus Faris, resmi menjadi kader Partai Solidaritas Indonesia dan memegang amanah jabatan Dewan Pengarah Pemenangan Pemilu 2024. “Saya titip Gus Faris”, ujar Sis Yenny dalam suatu sesi.
Mencontoh Mentalistas Gus Dur
Begitu banyak kader, Aleg, bahkan saya pribadi sangat terinspirasi sosok Gus Dur dan menunjukkan dirinya sebagai Gusdurian. Baik yang merasakan langsung kepemimpinan dan jiwa besar ketokohannya, maupun tergetar saat mendengar kisah-kisah K.H. Abdurrahman Wahid.
Sis Yenny mengingatkan kami kembali, bagaimana perjuangan sang ayah sebagai Presiden. Cinta dan dukungan bagi sosok Gus Dur sangat besar, namun begitu juga kritik terhadapnya.
Pemimpin jangan sekali-kali melupakan rakyat. Jaga intensi dan tidak melakukan hal-hal yang dilarang, pesan Sis Yenny.
Maraton Panjang Solidaritas Kita
Dalam kesempatan sebagai pembicara tersebut, Sis Yenny memberikan gambaran menarik: politik bagaikan lari maraton dan bukan sprint.
Dalam lari maraton, energi, daya tahan dan strategi sangatlah diperlukan. Ketiga hal inilah yang membedakannya dari “perjuangan lari sprint”, yang lebih membutuhkan kecepatan bahkan cenderung instan. Apa yang telah ditorehkan oleh Bro and Sis para pendiri PSI, kader, pengurus hingga Aleg sesungguhnya telah mencerminkan “perjuangan lari maraton”.
Siang-malam, dari memulai aktivitas hingga tidur dan masuk ke alam mimpi, seluruh pikiran dan jiwa saya tertuju pada PSI. Seolah tanpa pernah beristirahat dan menanggalkannya. Dukungan dan pengertian keluargalah yang selalu menjaga api semangat itu terus menyala. Maraton panjang solidaritas kita akan terus terjaga dengan banyaknya dukungan, mulai dari lingkup keluarga dan orang-orang terdekat kita masing-masing. Jaga energi dan sinergi, itu yang selalu saya himbau pada seluruh Bro and Sis tiap kali bertemu.
Dengan betul-betul menghayati wejangan Sis Yenny kali ini, kelak lahirnya sosok para penerus Gus Dur akan semakin terasa.
Tunggu kami di Senayan!
Salam Solidaritas ✊🏻
Ketua Umum DPP PSI,
H. Giring Ganesha