Drama Penangkapan Lukas Enembe: Pembelajaran Pemberantasan Korupsi
Proses penangkapan Gubernur Papua Lukas Enembe yang menuai drama panjang sungguh membuat banyak pihak bertanya-tanya. Mengapa berlarut-larut dan terkesan mengulur waktu?
Ada baiknya, kita simak kasus tersebut secara cermat dan lebih jernih. Agar mendapatkan cara pandang yang lebih objektif.
Memahami Taktik
Biar bagaimanapun, penangkapan Lukas Enembe tersebut mestilah kita apresiasi. Sebab, hal itu adalah wujud sebuah penegakan hukum terhadap tindak pidana korupsi. Ditambah, dugaan rencana kaburnya Lukas ke luar negeri dapat dicegah.
Sejak awal kasus Lukas Enembe muncul ke permukaan, kubu pendukung Lukas Enembe begitu menunjukkan mass power. Kekuatan massa yang cenderung anarkis dan dapat membuat konflik baru di Papua. Terbukti, saat yang bersangkutan ditangkap, massa pendukung ramai-ramai menghampiri Mako Brimob Papua.
Dari kasus ini, kita dapat melihat, bagaimana KPK memainkan peran menyesuaikan target penangkapan dan realitas yang ada. Baik KPK maupun Polri telah berusaha menjaga kondusivitas.
Bagaimana Kita Membangun Kesadaran Antikorupsi
Alih-alih meminta jaminan keringanan hukum dan melakukan pembuktian terbalik, pihak keluarga yang bersangkutan malah protes karena tidak jemput menggunakan salah satu perusahaan maskapai tertentu.
Gaya hidup glamour, seperti yang dicontohkan oleh Gubernur Non-aktif Papua Lukas Enembe tersebut, menunjukkan bagaimana hasrat korupsi berjalan tegak lurus beriringan dengan kemewahan yang berlebihan. Kekuasaan berubah menjadi tirani yang koruptif.
Dari kasus ini, kita dapat jadikan pelajaran, bahwa kekayaan tanpa rasa cukup dan cara menikmatinya yang benar, hanya akan menjerumuskan kepada lubang hitam kejatuhan.
Kedepannya, saya berharap, para pelaku korupsi yang coba-coba mempermainkan hukum, agar dihukum seberat-beratnya dan dimiskinkan atau dirampas asetnya bagi negara seutuhnya. Agar pembelajaran kesadaran antikorupsi itu, benar-benar mampu mengurungkan niat siapa saja untuk melakukannya.
Panjang umur pemberantasan korupsi!
SOLIDARITY, Respect and Protect ✊🏻
H. Giring Ganesha,
Ketua Umum DPP PSI.